Kasus Bunuh Diri Remaja Mengkhawatirkan, Psikiater Beber Alasannya

Kasus Bunuh Diri Remaja Mengkhawatirkan, Psikiater Beber Alasannya - GenPI.co
Angka bunuh diri remaja terus meningkat selama satu setengah dekade. foto: envato elements/davidpereiras

GenPI.co - Angka bunuh diri remaja terus meningkat selama satu setengah dekade, menurut laporan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat.

Dilansir Health, angka bunuh diri anak usia 10 - 24 tahun meningkat 62 persen dari 2007 hingga 2021 (6,8 per 100.000 menjadi 11,0 per 100.000).

Lebih khusus lagi, angka bunuh diri meningkat tiga kali lipat dari 2007 hingga 2018 (0,9 menjadi 2,9 per 100.000 untuk anak usia 10 - 14 tahun).

BACA JUGA:  Ahli Sebut Remaja dan Anak-anak Sebaiknya Tidak Konsumsi Minuman Berkafein

Sementara itu, angka bunuh diri anak usia 15 - 19 tahun meningkat dari 2009 hingga 2017.

Pada 2021, angka bunuh diri anak usia 15 - 24 tahun mencapai puncaknya, yakni 15,2 kematian per 100.000.

BACA JUGA:  Cara Sederhana Anak Remaja Menunjukkan Kasih Sayang kepada Orang Tua

"Ini adalah angka bersejarah yang mengkhawatirkan dan seharusnya menjadi alasan untuk mengambil tindakan," kata psikiater dan Kepala Staf Medis The Jed Foundation Laura Erickson-Schroth.

Menurut Erickson-Schroth, sumber daya yang bisa diakses kaum muda harus dipertimbangkan kembali.

BACA JUGA:  Remaja Tidak Butuh Banyak Kafein, Kebiasaan Minum Kopi Perlu Dibatasi

Dunia tempat tinggal kaum muda saat ini bisa sangat membebani.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya