
GenPI.co - Sejak Uni Emirat Arab mengalami curah hujan terberat yang pernah tercatat tiga bulan lalu, negara gurun ini telah mengeluarkan banyak peringatan tentang demam berdarah yang, menurut para aktivis, telah melonjak dan menyerang paling parah di antara populasi besar pekerja.
Dilansir AP News, penyakit tropis yang disebarkan oleh nyamuk ini telah mengalami peningkatan kasus di seluruh dunia.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakannya sebagai keadaan darurat pada bulan Desember karena kasusnya telah meningkat sepuluh kali lipat secara global selama satu generasi terakhir.
BACA JUGA: Tips Menangani Anak Demam dengan Suhu 38 Derajat Celcius
Banyak orang yang terinfeksi virus ini tidak menunjukkan gejala, tetapi beberapa mengalami sakit kepala, demam, dan gejala seperti flu.
Kasus yang parah dapat menyebabkan pendarahan serius, syok, dan kematian.
BACA JUGA: 3 Makanan untuk Mengatasi Kelelahan Akibat Demam atau Flu Biasa
Di UEA, yang merupakan federasi dari tujuh negara bagian, penyakit ini biasanya menyebar karena perjalanan jarak jauh ke negara tersebut.
Namun, pada tanggal 25 April, Departemen Kesehatan memperingatkan bahwa kasus penularan lokal tanpa riwayat perjalanan telah didokumentasikan sejak tahun 2023 “sebagai akibat dari perubahan iklim dan lingkungan yang mendukung perkembangbiakan nyamuk.”
BACA JUGA: Tips Menangani Anak Demam Setelah Menjalani Imunisasi
Perubahan pola cuaca mengubah negara-negara yang sebelumnya tidak ramah bagi nyamuk pembawa Demam Berdarah menjadi habitat yang memungkinkan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News