
GenPI.co - Pemerintah Indonesia akan masuk kondisi siaga utama atau high alert saat tingkat keterisian rumah sakit mencapai 20-30 persen.
Pemerintah akan memantau secara ketat perkembangan kasus Omicron di Tanah Air serta segera mengambil langkah antisipasi yang diperlukan.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, perawatan di RS akan menjadi salah satu indikator utama.
BACA JUGA: MotoGP Digelar, Pertumbuhan Ekonomi NTB Bisa Meningkat 30 Persen
"Kami akan high alert atau siaga utama ketika BOR (Bed Occupancy Ratio/tingkat keterisian tempat tidur) mendekati 20-30 persen di rumah sakit," katanya di Jakarta, Selasa (11/1/2022).
Luhut mengungkapkan per Selasa, jumlah kasus Omicron mencapai 802 kasus, yang sebagian besar masih disumbangkan oleh pelaku perjalanan luar negeri (PPLN). Dari 537 kasus di Jakarta, 435 kasus di antaranya berasal dari PPLN.
BACA JUGA: Omicron Kian Menggila di Jakarta, Wagub Riza Buka Suara
"Untuk ke sekian kalinya, kami sekali mengimbau masyarakat untuk tidak bepergian dulu ke luar negeri dalam 2-3 minggu ke depan, untuk menjaga penularan dari luar negeri," tegasnya.
Omicron telah teridentifikasi di 150 negara dan menimbulkan gelombang baru dengan puncak yang lebih tinggi di berbagai negara dunia.
BACA JUGA: Varian Omicron Masuk Bandung, Ridwan Kamil: Sedang Kita Telusuri
Indonesia, lanjutnya, bukan tidak mungkin dapat mengalami hal yang sama.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News