
GenPI.co - Perusahaan informasi dan analitik ilmiah, Airfinity menemukan persediaan di gudang negara-negara maju anggota G-7 dan Uni Eropa akan melebihi 1 miliar dosis pada akhir 2021.
Hal ini membuat jutaan vaksin covid-19 pun diprediksi bakal berakhir membusuk di gudang G-7 dan Uni Eropa.
Bahkan dengan memperhitungkan pemberian dosis ketiga alias booster, sekitar 10 persen dari stok tersebut bakal kedaluwarsa sebelum sempat dipakai.
BACA JUGA: Dinyatakan Halal, Ini Efikasi Vaksin Zifivax bagi Tubuh
Vaksin virus corona yang dipasok ke negara-negara maju biasanya memiliki umur simpan enam hingga tujuh bulan.
Sementara itu, diperlukan waktu setidaknya dua bulan untuk menyalurkan vaksin-vaksin tersebut ke negara berkembang dan miskin.
BACA JUGA: Sejumlah Negara Setop Vaksin Moderna, Kemenkes Buka Suara
Artinya, vaksin sisa yang usianya tinggal dua bulan atau kurang hampir dipastikan bakal berakhir sebagai sampah di gudang.
Dilansir Nikkei Asia, Jepang telah membeli atau mengamankan pesanan 560 juta dosis vaksin.
Negara ini telah sepenuhnya menginokulasi lebih dari 60% populasinya, meskipun awal kampanye vaksinasinya lebih lambat daripada di Eropa dan AS.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News