
Wanita berusia 22 tahun tersebut pun mengakui, bahwa ajang Miss Grand International 2020 digunakannya sebagai sarana untuk berbicara kepada dunia mengenai apa yang terjadi di Myanmar.
Akibat pidatonya tersebut, membuat para militer Myanmar ketakutan dengannya dan mulai mengincar dirinya untuk ditahan.
Hal ini pun membuat mahasiswa psikologi di Universitas Yangon tersebut memutuskan untuk sementara tinggal di Thailand untuk terhindar dari militer Myanmar.
"Di Myanmar, wartawan ditahan, jadi saya memutuskan untuk angkat bicara," ucapnya kepada BBC.
BACA JUGA: Mendadak Muncul Pasca Hilang, Paing Takhon Ancam Militer Myanmar
"Saya sangat khawatir akan keamanan saya dan keluarga karena saya banyak bicara tentang militer dan situasi di Myanmar. Di Myanmar semua orang tahu ada batasan ketika berbicara tentang apa yang terjadi," jelasnya.
"Teman-teman saya meminta saya tidak kembali ke Myanmar," tutup Han Lay.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News