
GenPI.co - FBI telah menyelidiki terhadap ledakan besar yang dilakukan orang dalam kendaraannya untuk meledak pada Hari Natal di kota Nashville, Amerika Serikat.
Badan tersebut mengatakan Anthony Quinn Warner, yang tewas dalam ledakan itu, bertindak sendiri dalam membangun dan meledakkan alat peledak improvisasi yang dibawa kendaraan yang merobek pusat kota Nashville pada 25 Desember 2020 lalu.
BACA JUGA: FBI Beberkan Fakta Bom Setan Menancap di Capitol, Bikin Melongo
Ledakan tersebut, yang melukai tiga orang, merusak puluhan bangunan, dan membuat sistem telekomunikasi offline, terjadi setelah rekaman pemutaran pesan dari RV memperingatkan bahwa sebuah bom akan meledak dalam 15 menit.
"Peledakan alat peledak improvisasi Warner adalah tindakan yang disengaja dalam upaya untuk mengakhiri hidupnya sendiri, sebagian didorong oleh totalitas tekanan hidup," kata FBI dalam laporan itu, seperti dilansir dari Reuters, Selasa (16/3/2021).
Dikatakan bahwa pemicu stres itu termasuk paranoia, keyakinan individual yang telah lama dipegang yang diadopsi dari beberapa teori konspirasi eksentrik, dan hilangnya penstabil jangkar dan memburuknya hubungan interpersonal.
Namun, FBI tidak memberikan informasi tambahan tentang apa yang diduga diyakini oleh teori konspirasi Warner tersebut yang berusia 63 tahun.
Pengeboman itu terjadi di luar menara kantor AT&T di Nashville, memicu beberapa spekulasi bahwa Warner bisa jadi dimotivasi oleh kepercayaan pada teori konspirasi terkait dengan teknologi 5G.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News