
GenPI.co - Sejumlah tetangga Myanmar telah mendesak pemerintah militer baru untuk membebaskan pemimpin sipil yang ditahan Aung San Suu Kyi dan berhenti menggunakan kekuatan mematikan terhadap demonstran damai yang memprotes perebutan kekuasaan oleh militer bulan lalu.
Seruan terpisah oleh beberapa anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) datang ketika blok tersebut.
BACA JUGA: Sabda Tunangan Khashoggi Menggetarkan Jiwa, Dunia Dibuat Melongo
Dalam pernyataan ketua setelah pertemuan khusus dengan perwakilan otoritas militer, meminta semua pihak di Myanmar untuk menahan diri dan tidak menghasut kekerasan lebih lanjut.
Pembicaraan virtual tentang blok ASEAN yang beranggotakan 10 negara itu terjadi dua hari setelah hari paling berdarah kerusuhan sejak penggulingan pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi.
Dilansir AFP, Rabu (3/3/2021), sedikitnya 21 orang tewas sejak kudeta dan para aktivis mengatakan lebih dari 1.100 orang telah ditahan, termasuk enam wartawan.
Militer merebut kekuasaan pada 1 Februari, mengatakan keluhannya atas penipuan dalam pemilihan November yang dimenangkan oleh partai Aung San Suu Kyi secara telak diabaikan. Komisi pemilihan mengatakan pemungutan suara itu adil.
ASEAN mengelompokkan Myanmar, Singapura, Filipina, Indonesia, Thailand, Laos, Kamboja, Malaysia, Brunei, dan Vietnam.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News