
Itu terjadi setelah mantan Presiden Donald Trump, dan beberapa pemerintahan Republik dan Demokrat sebelumnya yang sering membantu para pemimpin otoriter di luar negeri atas nama stabilitas.
Pengumuman tentang Yaman memenuhi janji kampanye. Tapi itu juga menunjukkan Biden menyoroti krisis kemanusiaan besar yang telah diperburuk oleh Amerika Serikat.
BACA JUGA: Protes Kudeta Militer Myanmar Bikin Meriang, Aktivis Dibuat Lemas
Pembalikan kebijakan juga muncul sebagai teguran kepada Arab Saudi, raksasa minyak global dan mitra strategis AS.
Sementara, atas kebijakan itu, banyak aktivis Yaman merayakan keputusan pemerintahan Biden sebagai potensi berakhirnya perang, tetapi beberapa analis memperingatkan bahwa implementasi perubahan kebijakan luar negeri di lapangan masih harus dilihat.(*)
Simak video berikut ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News