
Pertemuan itu lebih menyoroti gawatnya krisis, karena mengutip seorang administrator regional Ethiopia mengatakan bahwa ratusan ribu orang berisiko kelaparan jika upaya bantuan makanan tidak diberikan.
Sementara, Perdana Menteri Billene Seyoum dan Gubernur sementara Tigray, Mulu Nega belum juga merespon tentang kekhawatiran tersebut.
Selain pasokan makanan, wilayah ini juga menghadapi kekurangan pasokan medis, dengan rumah sakit hancur dan penjarahan yang merajalela.
Bank-bank di Mekelle ditutup selama perang, menyebabkan orang-orang dengan tangan kosong atau kekurangan persediaan uang tunai untuk kebutuhan pokok.
Tak hanya itu, harga pangan juga meroket akibat kelangkaan akibat perang.
Terlepas dari laporan tentang kejahatan yang merajalela, termasuk pemerkosaan terhadap wanita di Mekelle, hingga penangakapan terhadap untuk dibunuh.
Tetapi di luar ibu kota, bank tetap tutup dan pertempuran terus berlanjut ketika pasukan Ethiopia dan sekutu mereka memburu para pemimpin TPLF yang diyakini telah mundur ke pedesaan Tigray.
Pemerintah Ethiopia juga menerangkan bahwa Seyoum Mesfin, seorang pejabat TPLF terkenal dan mantan menteri luar negeri Ethiopia, tewas dalam pertempuran bersama dua perwira lainnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News