Hubungan Memburuk, AS Kirim Pesawat Tempur ke Wilayah Iran

Hubungan Memburuk, AS Kirim Pesawat Tempur ke Wilayah Iran - GenPI.co
Jet tempur AS dan bomber Rusia. Foto: Twitter/NORAD

GenPI.co - Hubungan Amerika Serikat (AS) semakin memburuk dengan Iran. Setelah AS kirim pesawat bomber di atas Teluk untuk kedua kalinya pada bulan ini. Washington mengatakan langkah ini juga untuk mencegah Iran menyerang warga atau sekutu AS di Timur Tengah.

Dilansir Aljazeera, Kamis (31/12/2020) melaporkan bahwa perwira senior AS mengatakan dua bomber Air Force B-52 itu diterbangkan untuk merespons tanda-tanda yang menunjukkan Iran mungkin merencanakan serangan terhadap sekutu-sekutu AS di Irak atau negara lain dalam beberapa hari ke depan saat Presiden terpilih Joe Biden mengambil alih kekuasaan.

BACA JUGA: Duh Berani Banget, Warga China Bohongi Pemerintah Rusia

Dua bomber B-52 itu terbang dari Pangkalan Militer Angkatan Udara AS di North Dakota. Misi tersebut mencerminkan kekhawatiran Washington di pekan-pekan terakhir pemerintahan Presiden Donald Trump yang memperburuk hubungan AS-Iran.

AS juga khawatir Iran akan menggelar aksi militer balasan atas pembunuhan komandan Garda Revolusi Iran, Jenderal Qassem Soleimani pada 3 Januari 2020 lalu. Iran merespon pembunuhan tersebut lima hari kemudian dengan menembakan rudal ke pangkalan militer AS di Irak yang menyebabkan sekitar 100 orang pasukan AS gegar otak.

Serangan roket kelompok bersenjata Syiah yang didukung Iran ke komplek Kedutaan Besar AS di Baghdad pekan lalu juga memanaskan situasi. Tidak ada korban jiwa dalam serangan tersebut, tapi Trump memperingatkan Iran.

"Amerika Serikat akan terus mengerahkan kemampuan tempur di wilayah yang menjadi tanggung jawab Pusat Komando AS untuk mencegah musuh potensial dan menegaskan kami siap untuk merespon setiap agresi langsung ke Amerika atau kepentingan kami," ujar Komandan Komando Pusat AS, Jenderal Frank McKenzie.

Perwira senior itu mengatakan pihaknya juga menerima tanda Iran sedang mempertimbangkan atau merencanakan serangan yang lebih 'kompleks' atau luas terhadap target atau kepentingan Amerika di Timur Tengah. Ia menambahkan tanda-tanda itu memicu kekhawatiran paling besar sejak pembunuhan Soleimani.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya