
Pejabat itu disebut menawarkan hadiah, pembayaran tunai, dan janji pekerjaan di masa depan dengan imbalan informasi non-publik tentang pengguna Twitter.
BACA JUGA: Uang Ajaib Turun Dari Langit, 3 Zodiak Ini Dapat Rezeki Nomplok
Gugatan oleh Al-Jabri menegaskan bahwa organisasi dan pejabat yang dimaksud cocok dengan deskripsi Misk dan Al-Asaker.
Dia juga menuduh bahwa keduanya bersekongkol dengan Putra Mahkota untuk secara diam-diam merekrut individu supaya menjadi agen dan berpartisipasi dalam perburuan Al-Jabri.
Kecurigaan tentang peran Misk muncul pada 2017. Insiden itu bertepatan ketika Putra Mahkota mengirim pesan ancaman kepada Al-Jabri setelah dia melarikan diri dari kerajaan.
Pesan itu diduga untuk membuat Mantan Kepala Intelijen itu kembali ke kerajaan.(*)
Zona Bahaya, Makin Banyak Orang Terpengaruh Makin...
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News