
GenPI.co - Seorang penjabat di Amerika Serikat (AS) pada Kamis (24/4) mengungkapkan kelemahan virus corona hasil temuan peneliti di negara itu.
Dilansir dari Reuters, virus ini dikatakan melemah lebih cepat jika terkena sinar matahari, panas dan kelembapan. Temuan itu mengindikasikan bahwa virus corona akan kurang menular di bulan-bulan musim panas.
William Bryan, penjabat kepala Departemen Ilmu Pengetahuan Keamanan Dalam Negeri AS Direktorat Teknologi mengatakann, peneliti dari pemerintah menemukan bahwa virus bertahan lebih lama di dalam ruangan dan dalam kondisi kering.
Sementara potensinya menurun ketika suhu dan kelembapan naik dan terutama ketika terkena sinar matahari.
"Virus ini mati paling cepat di hadapan sinar matahari langsung," katanya dalam jumpa pers Gedung Putih.
BACA JUGA: Di Rusia, 4 Ribu Kasus Corona dalam 1 Hari Disebut Penurunan
Bryan menjelaskan, pada permukaan yang tidak berpori seperti stainless steel di lingkungan yang gelap dan kelembaban rendah, virus punya waktu 18 jam sebelum kehilangan setengah kekuatannya.
Dalam lingkungan kelembaban tinggi, waktu bertahan turun menjadi enam jam. Sementara ketika terkena kelembaban tinggi dan sinar matahari, virus hanya mampu bertahan 2 menit.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News