
Pemkot Wuhan juga mencatat 52.000 orang juga meninggalkan kota dengan kereta api, pesawat dan bus. Mereka dari berbagai kota di China yang terjebak di Wuhan saat krisis COVID-19.
Sesuai jadwal yang tertera di Stasiun Kereta Api Wuhan, kereta jurusan Nanning, Daerah Otonomi Guangxi, merupakan kereta pertama yang berangkat pada hari-H pencabutan lockdown.
Qi Shi sempat menyita perhatian orang-orang yang lewat karena jaket musim dingin (yurongfu) yang dikenakannya ketika Wuhan sudah memasuki musim semi yang hangat.
"Saya tidak membawa apa pun selain dua yurongfu. Siapa yang mengira kalau saya akan terjebak di sini selama lebih dari 80 hari?" ujarnya seperti dikutip Global Times.
Saat terperangkap di Wuhan, pria asal Guizhou itu tidak hanya terbebani masalah finansial, melainkan juga tekanan psikologis yang sangat berat.
Dia menganggur dan putus asa dalam isolasi di tengah lingkungan yang sama sekali asing baginya selama dua bulan lebih.
"Saya mengeluh dan mengutuk. Namun, begitu mendengar berita tentang pencabutan ini, hati saya seperti mau keluar dari kerongkongan," kata Qi yang akhirnya dapat menggendong kembali putranya yang berusia dua tahun.
Dua hari menjelang pencabutan lockdown Wuhan, di China dilaporkan tidak ada kasus baru covid19 dan tidak ada kematian.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News