
Setelah lulus dari Universitas Indonesia pada 2006, Reynhard melanjutkan studi S2 nya di Universitas Manchester. Saat ini, Reynhard sudah menyandang dua gelar, dalam bidang tata kota dan sosiologi dari Universitas Manchester.
Saat ditangkap pada tahun 2017, Reynhard sedang menempuh pendidikan doktoral atau PhD di Universitas Leeds. Karena kasus yang menjeratnya, Reynhard di drop out oleh Universitas Leeds.
Selama lebih dari 10 tahun tinggal di Inggris, Reynhard dibiayai oleh ayahnya yang merupakan seorang bankir. Reyhard disebut berasal dari keluarga kaya yang tinggal di kawasan Depok, Jawa Barat. Bahkan, ayahnya juga apartemen Reynhard di Montana House, tempat dia memerkosa para korbannya.
Teman Reynhard yang tinggal di Gay Village, Manchester, menyebut si Predator Setan sebagai sosok bersuara lembut dengan kacamata tebal.
"Dia baik, lemah lembut, dan sopan. Saya tak bisa membayangkan dia bisa mendapatkan tiket tilang atau mengadu," ujarnya.
Oleh temannya yang lain, Reynhard dideksripsikan sebagai pria yang ramah, sopan dan pandai bergaul. Reynhard juga disebut tidak malu mengumbar kecenderungannya sebagai penyuka sesama jenis.
BACA JUGA: Tradisi Nyeleneh Orang Jepang: Mendoakan Arwah Ayam KFC
Reynhard juga kerap terlihat di Canal Street dan Gay Village, yang merupakan tempat bermukimnya para pria dengan kecenderungan sama dengan sirinya.
Hingga kasus pemerkosaan menjerat Reynhard, teman-temannya mengaku sama sekali tidak tahu. Bahkan, saat ini Reynhard disebut menjadi terdakwa kasus pemerkosaan terbesar di Inggris. (*)
Simak video pilihan redaksi berikut ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News