
Arnault mengatakan LVMH kemungkinan harus memperluas produksinya di AS untuk menghindari dampak tarif baru jika Uni Eropa gagal bernegosiasi dengan baik.
Saat ini, pasar AS menyumbang sekitar 25 persen dari total penjualan LVMH.
LVMH telah menjadi salah satu raksasa di dunia barang mewah selama beberapa dekade.
BACA JUGA: Bisnis Cristiano Ronaldo Bertambah, Kini Masuk ke Dunia Film
Mereka dikenal luas lewat berbagai merek ikonik, seperti sampanye Moet & Chandon, cognac Hennessy, tas tangan mewah Louis Vuitton, hingga parfum dari Dior. (*)
Simak video pilihan redaksi berikut ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News