GenPI.co 
GenPI.co - Jepang mencatat defisit perdagangan sebesar 5,2 triliun yen atau sekitar USD 37 miliar untuk tahun fiskal yang berakhir Maret.
Dilansir AP News, selama empat tahun berturut-turut Jepang mengalami defisit perdagangan, menurut laporan Kementerian Keuangan Jepang, Kamis (17/4).
Meski secara keseluruhan mengalami defisit, Jepang justru meraih surplus besar dalam perdagangan dengan Amerika Serikat, mencapai 9 triliun yen atau sekitar USD 63 miliar.
BACA JUGA: Dukung Ukraina, Jepang Ingin Bergabung dengan Komando NATO
Ekspor Jepang ke AS menjadi sorotan, terutama karena Presiden Donald Trump sempat mengusulkan tarif impor tinggi.
Pada 2 April, Trump mengumumkan rencana tarif sebesar 24 persen untuk produk impor dari Jepang.
BACA JUGA: Koordinator Kemanusiaan PBB untuk Lebanon Menuntut Perlindungan Warga Sipil
Setelah menuai reaksi negatif dari pasar, AS menunda sebagian tarif tersebut selama 90 hari.
Jepang tetap menghadapi tarif dasar 10 persen dan tambahan 25 persen untuk mobil, suku cadang kendaraan, baja, dan aluminium.
BACA JUGA: Ancaman Perang di Eropa, Sekjen NATO Ajak Anggota Tingkatkan Anggaran Pertahanan
Tarif ini menjadi tantangan besar bagi Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
