
GenPI.co - Presiden Mesir mengumumkan pada hari Minggu bahwa negaranya telah mengusulkan gencatan senjata selama dua hari antara Israel dan Hamas, yang akan membebaskan empat sandera yang ditawan di Gaza.
Dilansir AP News, tidak ada tanggapan langsung dari Israel atau Hamas karena pembicaraan terakhir diperkirakan akan berlangsung di Qatar, mediator utama lainnya.
Presiden Abdel Fattah el-Sissi mengatakan usulan tersebut mencakup pembebasan sejumlah tahanan Palestina dan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza yang terkepung.
BACA JUGA: Serangan Israel di Lebanon dan Gaza Menyebabkan Puluhan Orang Tewas
Tujuannya adalah untuk "memajukan situasi," katanya, seraya menambahkan bahwa negosiasi akan terus berlanjut untuk menjadikan gencatan senjata permanen.
Pembicaraan untuk mencapai gencatan senjata bertahap yang lebih lama telah berulang kali terhenti.
BACA JUGA: Israel Menahan 100 Tersangka Militan Hamas Saat Menyerang Rumah Sakit di Gaza
Hamas menginginkan pasukan Israel keluar dari Gaza sebagai prasyarat, tetapi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah mengatakan bahwa mereka akan tetap tinggal sampai Hamas dihancurkan.
Tidak ada gencatan senjata sejak jeda pertempuran selama seminggu pada bulan November di minggu-minggu awal perang.
BACA JUGA: Utusan PBB untuk Suriah Sebut Dampak Konflik Gaza dan Lebanon Bisa Jauh Lebih Buruk
Kepala Mossad Israel melakukan perjalanan ke Doha pada hari Minggu untuk melakukan pembicaraan dengan Perdana Menteri Qatar dan kepala CIA dalam upaya terbaru untuk mengakhiri pertempuran dan meredakan ketegangan regional yang telah meningkat sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 di Israel selatan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News