
GenPI.co - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan khawatir dengan laporan serangan militer Israel terhadap Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara, salah satu fasilitas medis terakhir yang berfungsi di wilayah yang dikepung Israel.
Dilanir AP News, Wakil Juru Bicara PBB Farhan Haq mengatakan bahwa sejak penggerebekan yang dilaporkan pada Jumat pagi, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan telah kehilangan kontak dengan staf rumah sakit.
Militer Israel hanya mengatakan bahwa mereka “beroperasi di area” rumah sakit tersebut berdasarkan informasi intelijen yang menunjukkan adanya militan dan infrastruktur militan.
BACA JUGA: Serangan Israel di Tempat Penampungan Gaza Menewaskan 17 orang
Kementerian Kesehatan yang berpusat di Gaza melaporkan bahwa pasukan Israel mengumpulkan staf medis dan mengusir orang-orang yang berlindung di rumah sakit dan memaksa mereka untuk menanggalkan pakaian, sebuah praktik umum yang menurut Israel dimaksudkan untuk memastikan para tahanan tidak menyembunyikan senjata.
Kementerian tersebut mengatakan beberapa warga Palestina ditahan, tanpa menyebutkan jumlahnya.
BACA JUGA: Kelompok Bantuan Dokter Dunia Sebut Gaza Sedang Sekarat, Minta Perang Dihentikan
Tim PBB dari WHO, Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan, dan Layanan Aksi Ranjau PBB beserta mitra tiba di Rumah Sakit Kamal Adwan pada hari Kamis, kata Haq.
Misi tersebut mengirimkan 10.000 liter bahan bakar, 180 unit darah, persediaan trauma dan bedah yang cukup untuk 1.600 intervensi, dan berbagai obat-obatan yang cukup untuk sekitar 5.000 pasien ke Kamal Adwan, katanya.
BACA JUGA: PBB Melaporkan Tingkat Kematian, Cedera, dan Kehancuran yang Mengerikan di Gaza Utara
Mereka juga membawa 23 pasien dan lebih dari dua lusin perawat ke Rumah Sakit Shifa di Kota Gaza, katanya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News