
Microsoft mencatat bahwa beberapa kampanye disinformasi yang dilacaknya menerima sedikit keterlibatan autentik dari khalayak AS.
Tetapi yang lain telah diperkuat oleh warga Amerika yang tidak sadar, sehingga membuat ribuan orang terpapar propaganda asing pada minggu-minggu terakhir pemungutan suara.
Rusia, China dan Iran semuanya membantah klaim bahwa mereka berusaha mencampuri pemilu AS.
BACA JUGA: Korea Selatan Minta Penarikan Segera Pasukan Korea Utara yang Diduga Berada di Rusia
"Pemilihan presiden adalah urusan dalam negeri Amerika Serikat. China tidak punya niat dan tidak akan ikut campur dalam pemilihan AS," kata Kedutaan Besar China dalam sebuah pernyataan.
"Setelah dengan tegas dan berulang kali mengumumkan, Iran tidak memiliki motif atau niat apa pun untuk mencampuri pemilu AS. Oleh karena itu, Iran dengan tegas menolak tuduhan tersebut," demikian bunyi pernyataan dari misi Iran di PBB.
BACA JUGA: Inggris dan Jerman Tandatangani Pakta Pertahanan untuk Melawan Ancaman Rusia
Pesan yang ditinggalkan di Kedutaan Besar Rusia tidak segera dibalas pada hari Rabu.
Laporan tersebut mengungkap lanskap kampanye terkoordinasi yang makin luas untuk memajukan prioritas musuh karena perang global dan masalah ekonomi meningkatkan taruhan untuk pemilihan umum AS di seluruh dunia. (*)
BACA JUGA: Ukraina Luncurkan Lebih dari 100 Pesawat Nirawak ke Rusia
Video viral hari ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News