Didukung Aset Rusia, G7 Terus Maju Berikan Pinjaman USD 50 Miliar untuk Ukraina

Didukung Aset Rusia, G7 Terus Maju Berikan Pinjaman USD 50 Miliar untuk Ukraina - GenPI.co
Ukraina akan menerima pinjaman senilai USD 50 miliar, yang didukung oleh aset Rusia yang dibekukan, dari G7. (Foto: Reuters/Valentyn Ogirenko)

GenPI.co - Ukraina akan menerima pinjaman senilai USD 50 miliar, yang didukung oleh aset Rusia yang dibekukan, dari sekutu-sekutu G7, kata Gedung Putih pada hari Rabu.

Dilansir AP News, penyaluran uang tersebut akan dimulai pada akhir tahun, menurut pejabat Amerika yang mengatakan bahwa Amerika Serikat menyediakan USD 20 miliar dari total pinjaman tersebut.

Para pemimpin negara demokrasi kaya sepakat awal tahun ini untuk menyusun pinjaman besar untuk membantu Ukraina dalam perjuangannya untuk bertahan hidup setelah invasi Rusia.

BACA JUGA:  Ukraina Sebut Tentara Korea Utara Berada di Rusia

Bunga yang diperoleh dari keuntungan dari aset bank sentral Rusia yang dibekukan akan digunakan sebagai agunan.

Presiden Joe Biden mengatakan dalam sebuah pernyataan: “Ukraina dapat menerima bantuan yang dibutuhkannya sekarang, tanpa membebani pembayar pajak.

BACA JUGA:  Rusia Pamer Senjata Penghancur untuk Cegah Barat Meningkatkan Dukungan ke Ukraina

Pinjaman ini akan mendukung rakyat Ukraina saat mereka mempertahankan dan membangun kembali negara mereka. Dan upaya kami memperjelas: para tiran akan bertanggung jawab atas kerusakan yang mereka sebabkan.”

Dalam sebuah upacara hari Rabu di Washington, Menteri Keuangan Janet Yellen dan Menteri Keuangan Ukraina, Sergii Marchenko, menuangkan jaminan tertulis bahwa pinjaman AS akan dibayar dengan hasil tak terduga dari aset negara Rusia yang dilumpuhkan, bukan dengan uang pembayar pajak Amerika.

BACA JUGA:  Kepala Pertahanan AS Menjanjikan Bantuan yang Dibutuhkan Ukraina

“Membiarkan Ukraina jatuh akan memicu agresi lebih lanjut oleh (Presiden Rusia Vladimir) Putin dan membahayakan keselamatan sekutu NATO kami di Eropa, yang kami berkomitmen untuk membelanya berdasarkan perjanjian,” kata Yellen.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya