
GenPI.co - Dunia akan menghasilkan energi yang melimpah pada paruh kedua dekade ini seiring melonjaknya produksi baterai dan panel surya.
Dilansir AP News, namun akan ada juga kelebihan bahan bakar fosil yang menghangatkan planet, menurut laporan yang dirilis hari Rabu oleh Badan Energi Internasional.
"Kita kini bergerak cepat menuju Era Listrik," kata Direktur Eksekutif IEA Fatih Birol dalam pernyataan pers yang menandai peluncuran Prospek Energi Dunia tahunan. Energi di seluruh dunia akan "makin bergantung pada sumber listrik yang bersih," katanya.
BACA JUGA: Kunjungi Kyiv, Pemimpin Uni Eropa Janjikan Dana Energi Segar untuk Membantu Ukraina
Namun, laporan tersebut juga mencatat bahwa dunia masih jauh dari apa yang dibutuhkan untuk membatasi pemanasan hingga 1,5 derajat Celsius (2,7 derajat Fahrenheit) di atas masa praindustri, batas yang ditetapkan dalam Perjanjian Paris, karena emisi akan menurun terlalu lambat.
Laporan tersebut memperkirakan permintaan minyak dan gas akan mencapai puncaknya akhir dekade ini dan membuat dunia berada pada kecepatan untuk mencapai pemanasan 2,4 derajat (4,3 Fahrenheit).
BACA JUGA: Serangan Rusia Bidik Infrastruktur Energi, Ukraina Bakal Hadapi Musim Dingin Terburuk
China khususnya, penghasil emisi gas rumah kaca terbesar di dunia saat ini, tetapi juga produsen utama panel surya dan baterai, sedang menggerakkan tren energi global, kata laporan itu.
Dalam beberapa tahun terakhir, China telah menyumbang sebagian besar pertumbuhan permintaan minyak.
BACA JUGA: Vietnam Mengizinkan Perusahaan Besar Membeli Energi Bersih Secara Langsung
Tetapi kendaraan listrik kini menyumbang 40% dari penjualan mobil baru di sana, dan 20% dari penjualan secara global, sehingga menempatkan produsen minyak dan gas utama “dalam posisi sulit.”
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News