
GenPI.co - Militer Israel mengatakan telah mengizinkan 50 truk bantuan kemanusiaan ke Gaza utara, setelah Amerika Serikat memperingatkannya untuk meningkatkan upaya bantuan atau menghadapi risiko kehilangan pendanaan senjata.
Dilansir AP News, COGAT, badan militer Israel yang bertanggung jawab atas urusan sipil di Gaza, mengatakan pengiriman tersebut dilakukan atas arahan Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan “eselon politik.”
Gaza Utara menjadi target pertama serangan udara dan darat besar-besaran Israel setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang memicu perang.
BACA JUGA: Membuat Drone Rusia untuk Perang di Ukraina, Warga Afrika Merasa Dijebak
Wilayah tersebut telah mengalami kerusakan parah dan telah dikepung sepenuhnya oleh pasukan Israel selama hampir setahun.
Tidak ada makanan yang masuk ke Gaza utara selama dua minggu pertama bulan ini, menurut Program Pangan Dunia, karena Israel melancarkan operasi militer besar lainnya di sana.
BACA JUGA: Bekas Luka Perang: Gaza Hancur Setelah Setahun Serangan Israel
Hal itu menimbulkan kekhawatiran bahwa Israel berencana untuk melaksanakan rencana mantan jenderal untuk mengurangi jumlah penduduk di Gaza utara.
Israel mulai mengizinkan pengiriman makanan masuk lagi pada hari Senin.
BACA JUGA: Pasukan Penjaga Perdamaian PBB di Lebanon Jadi Sasaran Perang Israel Lawan Hizbullah
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin, dalam sebuah surat kepada mitra mereka di Israel pada hari Minggu, mengatakan Israel memiliki waktu 30 hari untuk meningkatkan jumlah truk bantuan yang masuk ke jalur itu setiap hari menjadi 350, atau AS akan mempertimbangkan kembali pengiriman senjata.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News