
Namun, badan intelijen dan pejabat AS bersikeras Iran belum memulai upaya untuk membangun senjata nuklir.
Israel telah mengancam akan melakukan serangan balasan besar-besaran atas serangan rudal balistik Iran awal bulan ini, serangan langsung kedua terhadap Israel oleh Iran sejak dimulainya perang Israel-Hamas.
Sementara itu, Pemerintah Australia telah mengenakan sanksi keuangan dan larangan perjalanan yang ditargetkan terhadap lima warga negara Iran yang berkontribusi pada program pertahanan rudal negara itu, kata Menteri Luar Negeri Penny Wong hari Selasa.
BACA JUGA: Presiden Rusia dan Iran Bertemu di Tengah Kekhawatiran Pertempuran di Timur Tengah
Peluncuran setidaknya 180 rudal balistik Iran terhadap Israel pada tanggal 1 Oktober merupakan "eskalasi berbahaya yang meningkatkan risiko perang regional yang lebih luas," kata Wong dalam sebuah pernyataan.
Sanksi baru tersebut menargetkan dua direktur dan seorang pejabat senior di Organisasi Industri Dirgantara Iran, direktur Grup Industri Shahid Bagheri, dan direktur komersial Grup Industri Shahid Hemmat.
BACA JUGA: Menteri Pertahanan: Serangan Israel ke Iran Akan Mematikan dan Mengejutkan
Keputusan ini menambah jumlah individu dan entitas terkait Iran yang kini dikenai sanksi oleh Australia menjadi 200.
“Australia akan terus meminta pertanggungjawaban Iran atas tindakannya yang gegabah dan mengganggu stabilitas,” kata Wong. (*)
BACA JUGA: AS Perluas Sanksi terhadap Iran sebagai Respons atas Serangan Rudal ke Israel
Simak video pilihan redaksi berikut ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News