
GenPI.co - Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menuduh pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon selatan bertindak sebagai perisai manusia bagi Hizbullah setelah serangan Israel melukai lima dari mereka dalam beberapa hari terakhir.
Dilansir AP News, militer Israel telah memperingatkan UNIFIL untuk mengevakuasi Lebanon selatan saat negara itu melakukan operasi udara dan darat terhadap militan Hizbullah, tetapi pasukan penjaga perdamaian sejauh ini menolak.
Netanyahu mengatakan pada hari Minggu bahwa penolakan mereka untuk mengosongkan “berdampak pada pemberian perisai manusia kepada teroris Hizbullah,” dan mengatakan bahwa mereka telah menjadi “sandera Hizbullah.”
BACA JUGA: Warga Palestina di Gaza Utara Menggambarkan Pemboman Besar-besaran Israel
"Kami menyesalkan cedera yang dialami tentara UNIFIL dan kami melakukan segala yang kami bisa untuk mencegah cedera ini. Namun, cara yang sederhana dan jelas untuk memastikan hal ini adalah dengan mengeluarkan mereka dari zona bahaya," katanya dalam sebuah video yang ditujukan kepada sekretaris jenderal PBB, yang telah dilarang memasuki Israel.
Militer telah memerintahkan pasukan penjaga perdamaian untuk bergerak sejauh lima kilometer (tiga mil) ke utara, yang secara efektif akan menghalangi mereka untuk menjalankan misi mereka. Mereka telah menghentikan patroli karena serangan udara dan darat.
BACA JUGA: AS Perluas Sanksi terhadap Iran sebagai Respons atas Serangan Rudal ke Israel
Israel telah lama menuduh PBB bersikap bias terhadapnya dan hubungan semakin memburuk sejak dimulainya perang di Gaza.
Israel menuduh badan PBB untuk pengungsi Palestina telah disusupi oleh Hamas, tuduhan yang dibantah oleh badan tersebut.
BACA JUGA: Peringatan Serangan Udara Israel Membuat Warga Sipil Lebanon Ketakutan dan Bingung
Misi penjaga perdamaian PBB di Lebanon mengatakan tank-tank Israel secara paksa memasuki gerbang salah satu pangkalannya di Lebanon selatan dan menghancurkan gerbang utama pada Minggu dini hari.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News