
Setelah Israel mengintensifkan serangannya di beberapa wilayah Lebanon pada tanggal 23 September, yang menyebabkan ratusan ribu orang mengungsi, banyak orang meninggalkan hewan peliharaan mereka di Lebanon selatan atau di pinggiran selatan Beirut.
Sejak saat itu, aktivis hak-hak binatang telah meningkatkan misi mereka, mempertaruhkan nyawa mereka sendiri untuk menyelamatkan hewan-hewan, terutama kucing dan anjing, atau membawa mereka ke tempat pemiliknya melarikan diri.
“Tim kami bekerja 24 jam sehari,” kata Sharawi, seraya menambahkan bahwa mereka mendatangi rumah-rumah di pinggiran selatan untuk membawa hewan-hewan ke tempat yang aman.
BACA JUGA: Hizbullah dan Israel Bertempur di Perbatasan, Tentara Lebanon Hanya Menonton
Setelah anak-anak kucing itu diselamatkan, masih ada dua kucing dewasa yang tersisa, tetapi mereka terlalu takut untuk didekati oleh para aktivis.
Anggota Animals Lebanon kemudian membawa perangkap logam dan memberi mereka umpan makanan, dengan harapan kucing-kucing itu akan masuk dan ditangkap.
BACA JUGA: Israel Membunuh 2 Tentara Lebanon dan Melukai 2 Pasukan Penjaga Perdamaian PBB
Sharawi mengatakan jika ada kucing atau anjing yang terluka, mereka biasanya langsung membawanya ke klinik untuk dirawat, sedangkan yang kondisinya baik akan dikembalikan ke pemiliknya atau ditinggalkan di tempat penampungan.
Banyak hewan yang mereka selamatkan menderita cedera, termasuk patah tulang akibat tertimpa tembok yang runtuh.
BACA JUGA: Pasukan Penjaga Perdamaian PBB Terjebak Pertempuran Sengit di Lebanon
“Kami menangani kasus-kasus yang belum pernah kami lihat sebelumnya,” kata Sharawi. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News