
GenPI.co - Ledakan dahsyat baru mengguncang daerah pinggiran selatan Beirut Sabtu malam saat Israel memperluas pembomannya di Lebanon, juga menyerang kamp pengungsi Palestina jauh di utara untuk pertama kalinya saat menargetkan pejuang Hizbullah dan Hamas.
Dilansir AP News, ribuan orang di Lebanon, termasuk pengungsi Palestina, terus melarikan diri dari konflik yang meluas di wilayah tersebut, sementara unjuk rasa diadakan di seluruh dunia untuk menandai semakin dekatnya peringatan dimulainya perang di Gaza.
Ledakan hebat itu dimulai menjelang tengah malam dan berlanjut hingga Minggu setelah militer Israel mendesak penduduk untuk mengungsi dari daerah Dahiyeh, daerah pinggiran kota yang mayoritas penduduknya Syiah di tepi selatan Beirut.
BACA JUGA: 250 Warga AS Meninggalkan Lebanon Seiring Meningkatnya Pertempuran Israel-Hizbullah
Video AP menunjukkan ledakan itu menerangi daerah pinggiran kota selatan yang padat penduduk, tempat Hezbullah memiliki kehadiran yang kuat.
Ledakan itu terjadi setelah serangan sporadis selama sehari dan suara pesawat pengintai yang hampir terus-menerus.
BACA JUGA: Konflik Israel dengan Hamas dan Hizbullah Meningkatkan Kekhawatiran Soal Perang
Militer Israel mengonfirmasi pihaknya menyerang target di dekat Beirut dan mengatakan sekitar 30 proyektil telah melintasi Lebanon ke wilayah Israel, beberapa di antaranya berhasil dicegat.
Serangan itu dilaporkan menargetkan sebuah gedung di dekat jalan menuju satu-satunya bandara internasional di Lebanon, dan gedung lain yang sebelumnya digunakan oleh stasiun penyiaran milik Hizbullah, Al-Manar.
BACA JUGA: Apa Kendala yang Menghalangi Gencatan Senjata Israel-Hizbullah?
Laporan media sosial mengklaim bahwa salah satu serangan menghantam fasilitas penyimpanan tangki oksigen, tetapi hal ini kemudian dibantah oleh pemilik perusahaan Khaled Kaddouha.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News