
GenPI.co - Pasukan penjaga perdamaian PBB tetap berada di posisi mereka di perbatasan selatan Lebanon meskipun Israel meminta untuk mengosongkan beberapa wilayah sebelum meluncurkan operasi darat terhadap militan Hizbullah, kata kepala penjaga perdamaian PBB, Kamis.
Dilansir AP News, Jean-Pierre Lacroix mengatakan komandan dan perwira penghubung dari pasukan PBB, yang dikenal sebagai UNIFIL, juga terus berhubungan dengan rekan-rekan mereka di militer Israel dan Lebanon.
Ia menyebut hal itu sebagai kunci untuk melindungi lebih dari 10.000 pasukan penjaga perdamaian PBB.
BACA JUGA: Konflik Israel dengan Hamas dan Hizbullah Meningkatkan Kekhawatiran Soal Perang
Pasukan PBB adalah "satu-satunya saluran komunikasi antara kedua belah pihak," katanya kepada wartawan.
"Pasukan penjaga perdamaian juga bekerja sama dengan mitra untuk melakukan apa pun yang mereka bisa untuk melindungi penduduk."
BACA JUGA: Tim Penyelamat Lebanon Berjuang Menanggapi Serangan Israel dengan Peralatan Terbatas
UNIFIL dibentuk untuk mengawasi penarikan pasukan Israel dari Lebanon selatan setelah invasi Israel tahun 1978.
PBB memperluas misinya setelah perang tahun 2006 antara Israel dan Hizbullah, yang memungkinkan pasukan penjaga perdamaian dikerahkan di sepanjang perbatasan Israel.
BACA JUGA: Tangkis Serangan Rudal Iran, Sistem Pertahanan Udara Berlapis Israel Lolos Uji Coba
Resolusi Dewan Keamanan PBB yang mengakhiri perang itu menuntut agar semua kelompok bersenjata, termasuk Hizbullah, dilucuti senjatanya dan agar tentara Lebanon dikerahkan ke seluruh negeri hingga ke perbatasan Israel. Setelah 17 tahun, tidak ada satu pun yang terjadi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News