Tim Penyelamat Lebanon Berjuang Menanggapi Serangan Israel dengan Peralatan Terbatas

Tim Penyelamat Lebanon Berjuang Menanggapi Serangan Israel dengan Peralatan Terbatas - GenPI.co
Ketika Israel mengebom gedung-gedung di luar Kota Sidon di Lebanon selatan, tim penyelamat menangani keadaan darurat. (Foto: Reuters/Amir Cohen)

GenPI.co - Ketika Israel mengebom gedung-gedung di luar Kota Sidon di Lebanon selatan, Mohamed Arkadan dan timnya bergegas menangani keadaan darurat yang belum pernah mereka lihat sebelumnya.

Dilansir AP News, sekitar selusin apartemen ambruk di lereng bukit yang dulunya mereka abaikan, mengubur lebih dari 100 orang.

Bahkan setelah 17 tahun bersama pasukan pertahanan sipil di salah satu negara yang paling dilanda perang di dunia, Arkadan terkejut dengan kehancuran tersebut.

BACA JUGA:  Spanyol Minta Warganya Segera Meninggalkan Lebanon

Pada Senin sore, sekitar 24 jam setelah pengeboman, timnya telah menarik lebih dari 40 mayat, termasuk anak-anak, dari reruntuhan, bersama dengan 60 korban selamat.

Tubuh anak-anak itu menghancurkan hatinya, kata Arkadan, 38 tahun, tetapi ketidakmampuan timnya yang terdiri dari lebih dari 30 responden pertama untuk membantu makin membuatnya sakit hati.

BACA JUGA:  Turki Mendukung Lebanon, Erdogan Berjanji Akan Bersikap Tegas terhadap Israel

Mobil pemadam kebakaran dan ambulans belum diganti selama bertahun-tahun.

Peralatan dan perkakas penyelamat sangat terbatas. Timnya harus membeli seragam mereka sendiri.

BACA JUGA:  Paus Fransiskus Sebut Tindakan Israel di Gaza dan Lebanon Tidak Proporsional

Krisis ekonomi yang dimulai pada tahun 2019 dan ledakan besar di pelabuhan pada tahun 2020 telah membuat Lebanon kesulitan menyediakan layanan dasar seperti listrik dan perawatan medis.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya