
GenPI.co - Kepala baru NATO berjanji pada hari Selasa untuk membantu meningkatkan dukungan Barat bagi Ukraina yang dilanda perang dan menyatakan keyakinannya bahwa ia dapat bekerja sama dengan siapa pun yang terpilih sebagai presiden Amerika Serikat.
“Tidak akan ada keamanan yang langgeng di Eropa tanpa Ukraina yang kuat dan independen,” kata Sekretaris Jenderal NATO yang baru Mark Rutte dalam pidato pertamanya saat menjabat, dilansir AP News.
Ia menegaskan komitmen yang dibuat oleh para pemimpin organisasi tersebut pada tahun 2008 bahwa “tempat yang sah bagi Ukraina adalah di NATO.”
BACA JUGA: China Minta Pemimpin Negara Lain Tidak Melakukan Perluasan Medan Perang Rusia-Ukraina
Pasukan Presiden Rusia Vladimir Putin tengah bergerak maju di Ukraina timur.
Militer Ukraina memiliki kendali yang goyah di sebagian wilayah Kursk di Rusia, yang telah memberikan dorongan moral sementara, tetapi karena korban terus bertambah, militer Ukraina tetap kalah jumlah dan persenjataannya.
BACA JUGA: Saat Perang Ukraina Memasuki Periode Kritis, Uni Eropa Terus Maju Meski Tanpa AS
"Biaya untuk mendukung Ukraina jauh, jauh lebih rendah daripada biaya yang akan kita hadapi jika kita membiarkan Putin melakukan apa yang diinginkannya," kata Rutte kepada wartawan.
Namun, keanggotaan Ukraina di NATO masih merupakan prospek yang jauh. Beberapa negara anggota, yang dipimpin oleh AS dan Jerman, percaya bahwa Ukraina tidak boleh bergabung saat sedang berperang.
BACA JUGA: Zelenskyy Bertemu Trump Saat Pilpres Jadi Taruhan bagi Dukungan AS terhadap Ukraina
Rutte menolak berspekulasi tentang apa yang harus terjadi sebelum Ukraina dapat bergabung dengan NATO.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News