
GenPI.co - PBB dan Pemerintah Lebanon telah meluncurkan permohonan kilat sebesar $426 juta untuk bantuan kemanusiaan mendesak bagi warga sipil yang terjebak dalam konflik yang sedang berlangsung dengan Israel.
Dilanair AP News, seruan tersebut diluncurkan di Beirut hari Selasa oleh Perdana Menteri sementara Najib Mikati dan Koordinator Kemanusiaan PBB untuk Lebanon Imran Riza.
Mikati mengatakan bahwa Lebanon tengah mengalami “salah satu momen paling berbahaya dalam sejarahnya.”
BACA JUGA: Lebanon Khawatir Israel Akan Melakukan Pembantaian Seperti di Gaza
Ia mengatakan bahwa 1 juta orang telah mengungsi sebagai akibat “perang yang merusak yang dilancarkan Israel terhadap Lebanon.”
Kantor berita pemerintah Lebanon mengatakan serangan udara Israel terhadap kamp pengungsi Palestina di Lebanon selatan menewaskan enam orang, termasuk putra seorang pejabat Palestina.
BACA JUGA: Ribuan Orang Berbondong-bondong ke Suriah, Melarikan Diri dari Konflik di Lebanon
Kantor Berita Nasional mengatakan serangan udara pada Selasa dini hari di kamp pengungsi Ein el-Hilweh di Sidon, kamp pengungsi terbesar dari 12 kamp pengungsi di Lebanon, menargetkan rumah Jenderal Munir Makdah dari kelompok Fatah milik Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
NNA mengatakan putra dan menantu Makdah, serta seorang wanita dan tiga anak lainnya, tewas dalam serangan udara tersebut.
BACA JUGA: Serangan Israel di Lebanon Sudah Menewaskan Lebih dari 500 Orang
Saudara Makdah, Khalil Makdah, tewas dalam serangan udara Israel pada bulan Agustus di kota pelabuhan Sidon.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News