
GenPI.co - Hampir setahun setelah dimulainya perang di Gaza, Israel telah mengalihkan fokusnya ke Lebanon, dengan secara signifikan meningkatkan kampanyenya melawan musuh bebuyutannya, Hizbullah.
Dilansir AP News, di antara banyak orang di Lebanon, ada kekhawatiran bahwa operasi militer Israel di Lebanon akan mengikuti taktik yang sama di Gaza, yakni perintah evakuasi, pemindahan massal, dan serangan udara yang sangat besar.
Israel mengatakan serangannya menargetkan lokasi senjata dan militan Hizbullah.
BACA JUGA: Serangan Israel Hantam Sekolah, Kemenkes Gaza Sebut 22 Orang Tewas
Ada perbedaan utama antara Gaza dan Lebanon dan bagaimana Israel sejauh ini menjalankan operasinya, yang katanya bertujuan untuk memukul mundur Hizbullah dari perbatasan sehingga puluhan ribu warga Israel yang mengungsi akibat serangan roket Hizbullah dapat kembali ke rumah mereka.
Meskipun dikatakan sedang mempersiapkan kemungkinan operasi darat, Israel sejauh ini belum mengirim pasukan ke Lebanon.
BACA JUGA: Gazalba Saleh Bantah Lakukan Pencucian Uang dengan Beli Mobil Mewah dan Tanah
Namun, ada kekhawatiran bahwa tindakan Israel di Gaza, termasuk penggunaan kekuatan yang berlebihan dan apa yang oleh kelompok hak asasi manusia dan PBB digambarkan sebagai kekuatan yang tidak proporsional, akan terulang di Lebanon.
Pejabat tinggi Israel telah mengancam akan mengulangi penghancuran Gaza di Lebanon jika serangan Hizbullah terus berlanjut.
BACA JUGA: Serangan Udara Israel Menewaskan 16 Orang di Gaza, Kata Pejabat Palestina
Pada hari Senin, Israel menyerang 1.600 target di seluruh Lebanon, menewaskan 492 orang dan melukai 1.645 orang, serta menyebabkan gelombang pengungsian besar-besaran saat ribuan orang mengungsi dari Lebanon selatan ke utara.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News