GenPI.co 
Sejak Putin mengirim pasukan ke Ukraina pada tahun 2022, ia dan sejumlah tokoh Kremlin lainnya kerap mengancam Barat dengan persenjataan nuklir Rusia untuk mencegahnya meningkatkan dukungan bagi Kyiv.
Doktrin saat ini menyatakan bahwa Moskow dapat menggunakan persenjataan nuklirnya “sebagai respons terhadap penggunaan senjata nuklir dan senjata pemusnah massal jenis lain terhadapnya dan/atau sekutunya, serta dalam hal agresi terhadap Federasi Rusia dengan menggunakan senjata konvensional ketika keberadaan negara tersebut terancam.”
Para petinggi Rusia telah menyerukan penguatan doktrin tersebut selama berbulan-bulan, mengkritik versi saat ini yang dianggap terlalu samar dan lemah.
BACA JUGA: Gelar Karpet Merah, Mongolia Abaikan Surat Perintah Penangkapan Vladimir Putin
Mereka berpendapat bahwa doktrin tersebut gagal menghalangi Barat untuk meningkatkan bantuan ke Ukraina dan telah menciptakan kesan bahwa Moskow tidak akan pernah menggunakan senjata nuklir. (*)
Jangan lewatkan video populer ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
