
Arus pengungsi lintas batas ini merupakan perubahan besar yang mengejutkan mengingat Lebanon masih menampung lebih dari satu juta pengungsi Suriah yang melarikan diri dari perang di negara mereka yang dimulai pada tahun 2011.
Saat itulah pemberontakan antipemerintah yang awalnya berlangsung damai ditanggapi dengan tindakan keras pemerintah yang brutal dan berubah menjadi perang saudara yang tak kunjung usai.
Di kota perbatasan Suriah, Jdeidet Yabous, beberapa keluarga duduk dengan murung di pinggir jalan saat wartawan Associated Press mengunjungi daerah tersebut. Sebagian menggunakan tas mereka sebagai tempat duduk, menunggu taksi, bus, atau kerabat menjemput mereka.
BACA JUGA: Serangan Israel di Lebanon Sudah Menewaskan Lebih dari 500 Orang
Banyak yang mengatakan mereka telah menghabiskan delapan atau sembilan jam dalam kemacetan hanya untuk masuk ke Suriah.
Sebelum melintasi perbatasan, kerumunan orang memadati kantor pemerintah untuk diproses oleh petugas imigrasi dan, dalam kasus warga negara Suriah, untuk menukar USD 100 menjadi pound Suriah sebelum masuk, tindakan yang diberlakukan dalam upaya untuk menopang mata uang lokal dengan membawa lebih banyak dolar ke negara tersebut.
BACA JUGA: Hal yang Perlu Diketahui Soal Konflik Israel dan Hizbullah di Lebanon
Karena lonjakan permintaan yang tiba-tiba, persediaan pound Suriah di perbatasan menipis. (*)
Simak video pilihan redaksi berikut ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News