
GenPI.co - Ini merupakan minggu yang menghancurkan bagi Hizbullah dan rakyat Lebanon.
Dilansir AP News, bom yang disembunyikan di pager dan walkie-talkie kelompok itu menewaskan puluhan orang dan melukai ribuan orang, banyak di antaranya adalah anggota Hizbullah.
Serangan Israel di Beirut menewaskan dua komandan tinggi Hizbullah.
BACA JUGA: Israel Lancarkan Serangan Udara Besar-besaran di Lebanon, Lebih dari 180 Orang Tewas
Dan Israel telah mengebom apa yang disebutnya sebagai 1.600 lokasi militan di sebagian besar wilayah Lebanon, menewaskan ratusan orang dan membuat ribuan orang mengungsi.
Israel mengatakan tujuannya adalah mengamankan perbatasan utaranya sehingga puluhan ribu orang yang melarikan diri akibat tembakan Hizbullah hampir setahun lalu dapat kembali ke rumah mereka.
BACA JUGA: Serangan Israel di Lebanon Sudah Menewaskan Lebih dari 500 Orang
Namun, masih belum jelas apakah operasi terbarunya, yang secara taktis berhasil, akan mewujudkannya.
"Tak seorang pun, baik di dalam maupun di luar lembaga pertahanan, punya petunjuk tentang cara menerjemahkan pencapaian operasional yang cemerlang ini menjadi keuntungan politik, menjadi kemenangan nyata yang akan menghentikan perang di utara," tulis kolumnis Nadav Eyal di surat kabar Israel, Yediot Ahronot.
BACA JUGA: Di Ambang Perang, Israel dan Hizbullah Kembali Terlibat Baku Tembak
“Selama Hizbullah masih memiliki kekuatan senjata, perbatasan utara tidak akan bisa kembali normal,” kata Eyal.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News