
GenPI.co - Israel dan Hizbullah kembali terlibat baku tembak pada hari Selasa, termasuk serangan udara Israel baru di Beirut, saat jumlah korban tewas akibat pemboman besar-besaran Israel meningkat menjadi hampir 560 orang dan ribuan orang mengungsi dari Lebanon selatan.
Dilansir AP News, sementara kedua belah pihak berada di ambang perang habis-habisan.
Keluarga-keluarga yang mengungsi tidur di tempat penampungan yang didirikan secara tergesa-gesa di sekolah-sekolah di Beirut dan kota pesisir Sidon.
BACA JUGA: Pertempuran Terbuka dengan Israel, Hizbullah Membalas dengan Roket
Dengan hotel-hotel yang cepat penuh atau harga kamar yang melampaui kemampuan banyak keluarga, mereka yang tidak menemukan tempat berteduh tidur di mobil mereka, di taman-taman atau di sepanjang pantai.
Issa Baydoun melarikan diri dari desa Shihine di Lebanon selatan saat desa itu dibom dan tiba di Beirut dalam konvoi mobil bersama keluarga besarnya. Mereka tidur di kendaraan di pinggir jalan setelah mengetahui bahwa tempat penampungan sudah penuh.
BACA JUGA: Israel dan Hizbullah Meningkatkan Serangan, Potensi Perang Habis-habisan
"Kami berjuang keras di jalan hanya untuk sampai di sini," katanya.
Baydoun menolak pernyataan Israel bahwa serangan itu hanya mengenai sasaran militer.
BACA JUGA: Israel Peringatkan AS Soal Operasi Militer di Lebanon yang Akan Segera Dilakukan
“Kami mengungsi dari rumah karena Israel menargetkan warga sipil dan menyerang mereka,” katanya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News