
GenPI.co - Serangan Israel terhadap Lebanon menewaskan sedikitnya 558 orang, termasuk lebih dari 90 wanita dan anak-anak, kata otoritas Lebanon, dalam serangan paling mematikan sejak perang Israel-Hizbullah tahun 2006.
Dilansir AP News, ribuan warga Lebanon melarikan diri dari selatan, dan jalan raya utama keluar dari kota pelabuhan selatan Sidon macet dengan mobil yang menuju Beirut dalam eksodus terbesar sejak 2006.
Israel dan Hizbullah telah saling tembak sejak perang Israel-Hamas dimulai di Jalur Gaza.
BACA JUGA: Israel dan Hizbullah Meningkatkan Serangan, Potensi Perang Habis-habisan
Beirut pada Selasa sore, stasiun TV Hizbullah melaporkan. Belum ada informasi mengenai korban jiwa.
TV Al-Manar, milik kelompok militan Hizbullah Lebanon, melaporkan serangan udara di pinggiran kota Ghobeiri, tanpa memberikan rincian apa pun.
BACA JUGA: Pertempuran Terbuka dengan Israel, Hizbullah Membalas dengan Roket
Serangan itu terjadi setelah serangan udara Senin malam gagal mengenai Ali Karaki, komandan militer tertinggi Hizbullah di Lebanon selatan, kata kelompok itu.
Serangan udara Israel di daerah terdekat pada hari Jumat menewaskan 55 orang, termasuk komandan militer Hizbullah Ibrahim Akil dan 15 anggota Hizbullah lainnya.
BACA JUGA: Hal yang Perlu Diketahui Soal Konflik Israel dan Hizbullah di Lebanon
Militer Israel mengatakan bahwa 10 roket lagi dari Lebanon ditembakkan ke wilayah Israel pada Selasa sore, melukai seorang prajurit cadangan dan menghujani pecahan peluru ke jalan di Israel utara.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News