GenPI.co 
GenPI.co - Dengan menteri pertahanan Israel mengumumkan fase baru perang dan serangan Israel yang tampaknya memicu ledakan pada perangkat elektronik di Lebanon, pertempuran habis-habisan antara Israel dan Hizbullah tampak lebih dekat dari sebelumnya.
Harapan untuk solusi diplomatik bagi konflik tersebut tampaknya memudar dengan cepat karena Israel memberi sinyal keinginan untuk mengubah status quo di wilayah utara negara tersebut.
Tempat Israel telah bertukar tembakan lintas perbatasan dengan Hizbullah sejak kelompok militan Lebanon itu mulai menyerang pada tanggal 8 Oktober, sehari setelah serangan pembuka perang oleh Hamas.
BACA JUGA: Hal yang Perlu Diketahui Soal Baku Tembak Terhebat Israel dan Hizbullah di Lebanon
Dalam beberapa hari terakhir, Israel telah mengerahkan pasukan tempur yang besar ke perbatasan utara, para pejabat telah meningkatkan retorika mereka.
Kabinet Keamanan negara tersebut telah menetapkan pemulangan puluhan ribu penduduk terlantar ke rumah mereka di Israel utara sebagai tujuan perang resmi.
BACA JUGA: Ancaman yang Tidak Diduga Israel: Meningkatnya Kekuatan Pesawat Nirawak Hizbullah
Pergerakan militer tersebut disertai dengan meningkatnya retorika dari para pemimpin Israel, yang mengatakan kesabaran mereka telah menipis.
Menteri Pertahanan Yoav Gallant pada Rabu malam mengumumkan dimulainya "fase baru" perang saat Israel mengalihkan fokusnya ke Hizbullah.
BACA JUGA: Pemimpin Hizbullah Sebut Perang dengan Israel Telah Memasuki Fase Baru
"Pusat gravitasi bergeser ke utara dengan mengalihkan sumber daya dan pasukan," katanya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
