GenPI.co 
GenPI.co - Jepang dan Australia sepakat pada hari Kamis untuk meningkatkan latihan militer bersama karena menteri pemerintah mereka berbagi kekhawatiran atas serangan terbaru China ke wilayah udara dan perairan teritorial Jepang.
Dilansir AP News, Menteri Luar Negeri Jepang Yoko Kamikawa dan Menteri Pertahanan Jepang Minoru Kihara bertemu untuk pertemuan puncak rutin dengan mitra mereka dari Australia, Menteri Luar Negeri Penny Wong dan Menteri Pertahanan Richard Marles di kota pesisir Australia, Queenscliff.
Mereka membahas kerja sama keamanan yang lebih besar dalam konteks dukungan bersama para menteri terhadap perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan dan kekhawatiran atas klaim teritorial China yang semakin agresif di Laut Cina Selatan dan Timur, kata Wong.
BACA JUGA: Hal yang Perlu Diketahui Soal Operasi Militer Besar-besaran Israel di Tepi Barat
Para menteri sepakat untuk lebih terlibat dalam latihan yang melibatkan kedua angkatan udara setelah jet tempur siluman F-35A Lighting II dari kedua negara bergabung dalam latihan tempur di Jepang tahun lalu dalam Latihan Bushido Guardian, kata Marles.
Tahun depan, Australia akan berpartisipasi untuk pertama kalinya dalam Orient Shield , latihan lapangan tahunan terbesar antara Angkatan Darat AS dan Pasukan Bela Diri Darat Jepang.
BACA JUGA: Rusia Luncurkan Rentetan Drone, Rudal Jelajah dan Balistik, Kata Militer Ukraina
Australia dan Jepang juga berencana untuk melibatkan Brigade Penyebaran Cepat Amfibi Jepang, sebuah unit marinir dari Pasukan Bela Diri Jepang, dalam rotasi pelatihan tahunan Marinir AS di kota Darwin, Australia utara.
Aktivitas China yang semakin agresif di sekitar perairan dan wilayah udara Jepang telah menimbulkan keresahan di kalangan pejabat pertahanan Jepang, yang juga khawatir tentang meningkatnya kerja sama militer antara angkatan udara China dan Rusia.
BACA JUGA: Rudal Rusia Hancurkan Akademi Militer dan Rumah Sakit Ukraina, Puluhan Orang Tewas
Jepang mengajukan protes resmi melalui Kedutaan Besar China di Tokyo terhadap apa yang disebutnya sebagai serangan oleh kapal survei China di perairannya akhir pekan lalu.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
