
GenPI.co - Militer China melaksanakan patroli bersenjata di dekat perbatasan Myanmar minggu ini, di mana pemerintah mengkhawatirkan potensi dampak dari pertempuran sengit dalam perang saudara di sisi lain.
Dilansir AP News, pasukan dikerahkan ke provinsi Yunnan di China barat daya pada hari Senin untuk menguji kemampuan mereka dalam menjaga keamanan di daerah perbatasan, kata Komando Teater Selatan militer.
Aliansi milisi etnis telah memberikan serangkaian kemunduran bagi militer Myanmar di wilayah timur laut negara itu, yang dekat dengan China.
BACA JUGA: Joe Biden Kirim Penasihat sebagai Upaya Mengelola Hubungan AS- China yang Rumit
Lima orang terluka di pihak China pada bulan Januari akibat tembakan artileri nyasar.
Latihan tembak langsung akan diadakan dari Selasa hingga Kamis di empat lokasi termasuk dua di Kota Ruili, kata pemerintah Yunnan.
BACA JUGA: India dan Jepang Bahas Keamanan Indo-Pasifik Sambil Mengamati Aktivitas China
Satuan-satuan tersebut akan melaksanakan patroli bersenjata dan patroli udara-darat gabungan untuk menguji kemampuan mereka dalam memobilisasi dengan cepat, memblokir dan mengendalikan serta menyerang bersama, kata komando selatan dalam sebuah pernyataan.
Militer sebelumnya mengadakan latihan tembak langsung di dekat perbatasan Myanmar pada bulan November.
BACA JUGA: China dan Vietnam Berjanji Memperkuat Hubungan Politik dan Ekonomi
Menteri luar negeri China, Wang Yi, mengatakan awal bulan ini bahwa negaranya “menentang kekacauan dan perang di Myanmar,” menurut media Pemerintah China.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News