
GenPI.co - Israel dan Hizbullah Lebanon pada hari Minggu melancarkan baku tembak terberat mereka setelah berbulan-bulan serangan dan serangan balik yang menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya perang habis-habisan.
Dilansir AP News, menjelang tengah hari, baku tembak berakhir, dengan kedua belah pihak mengatakan bahwa mereka hanya menargetkan sasaran militer.
Serangan Israel menewaskan tiga militan di Lebanon, dan militer Israel mengatakan seorang prajurit tewas akibat pencegat tembakan atau pecahan peluru dari salah satu senjata. Namun, situasi tetap tegang.
BACA JUGA: Hizbullah Melancarkan Serangan Pesawat Nirawak ke Israel Utara, 2 Tentara Terluka
Apa yang terjadi Minggu pagi?
Israel mengatakan sekitar 100 pesawat tempur melancarkan serangan udara yang menargetkan ribuan peluncur roket di Lebanon selatan untuk menggagalkan serangan Hizbullah yang akan segera terjadi.
BACA JUGA: Pemimpin Hizbullah Sebut Perang dengan Israel Telah Memasuki Fase Baru
Hizbullah mengatakan pihaknya meluncurkan ratusan roket dan pesawat nirawak yang ditujukan ke pangkalan militer dan posisi pertahanan rudal di Israel utara dan Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi Israel.
Hizbullah menyebut serangan itu sebagai respons awal terhadap pembunuhan yang disengaja terhadap salah satu anggota pendiri dan komandan utamanya, Fouad Shukur, dalam serangan udara Israel di Beirut bulan lalu.
BACA JUGA: Ancaman yang Tidak Diduga Israel: Meningkatnya Kekuatan Pesawat Nirawak Hizbullah
Dikatakan bahwa operasi militernya pada hari Minggu telah berakhir, tetapi pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan mereka akan "berhak untuk menanggapi di lain waktu" jika hasil serangan hari Minggu yang ditujukan ke pangkalan intelijen militer di dekat Tel Aviv tidak memadai.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News