
GenPI.co - Banjir mendatangkan malapetaka lebih parah di wilayah timur laut India dan wilayah timur Bangladesh, sehingga jumlah korban tewas minggu ini menjadi 30, kata pejabat dan laporan media pada hari Jumat.
Dilansir AP News, hujan berhenti di banyak wilayah Bangladesh pada hari Jumat dan pejabat cuaca di Dhaka mengatakan air sudah mulai surut di beberapa wilayah, tetapi mengatakan banjir tidak akan berakhir selama beberapa hari.
Di negara bagian Tripura, India, delapan orang meninggal dalam 24 jam terakhir, sehingga jumlah korban tewas menjadi 19 sejak Senin, kata seorang pejabat penanggulangan bencana negara bagian yang tidak mau disebutkan namanya karena ia tidak berwenang berbicara kepada media. Sebelumnya, 11 orang dilaporkan meninggal.
BACA JUGA: Banjir Melanda Korea Utara, Kim Jong Un Tidak Akan Mencari Bantuan dari Luar Negeri
Di Bangladesh, tujuh orang lagi meninggal dalam 24 jam terakhir, demikian dilaporkan Ekhon TV yang berkantor pusat di Dhaka pada hari Jumat.
Sebelumnya, empat orang tewas akibat banjir bandang yang melanda hilir dari India, dan di tengah hujan yang tak henti-hentinya di wilayah timur negara itu.
BACA JUGA: Vladimir Putin Tawarkan Bantuan ke Korea Utara untuk Atasi Kerusakan Akibat Banjir
Organisasi nonpemerintah Bangladesh, BRAC, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa hingga 3 juta orang masih terlantar karena air yang mengalir deras menggenangi lahan pertanian yang luas, menghancurkan mata pencaharian, rumah, dan tanaman.
Dikatakan bahwa banyak orang masih hidup tanpa listrik, makanan, atau air. Laporan media lainnya mengatakan hingga 4,5 juta orang telah terkena dampak di negara delta yang berpenduduk 170 juta orang itu.
BACA JUGA: PBB: Banjir Membatasi Bantuan ke Sudan yang Dilanda Kelaparan
Sejumlah kelompok amal telah meminta bantuan, dengan kelompok mahasiswa mengumpulkan makanan kering, uang tunai, air dan obat-obatan di Universitas Dhaka di ibu kota negara.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News