
"Baik itu perang, pertikaian, atau serangan teroris, setiap orang yang percaya pada kemanusiaan, ketika ada korban jiwa, ia akan merasa sedih," kata Modi saat itu.
"Ketika anak-anak tak berdosa terbunuh, ketika kita melihat anak-anak tak berdosa meninggal, maka hati kita akan terasa sakit. Dan rasa sakit itu sangat mengerikan."
India menghindari mengutuk invasi Rusia dan sebaliknya mendesak Rusia dan Ukraina untuk menyelesaikan konflik melalui dialog dan diplomasi.
BACA JUGA: Kasus Polio Pertama Dikonfirmasi pada Seorang Anak Berusia 10 Bulan di Gaza
“Konflik ini masih berlangsung dan kami yakin bahwa penyelesaian konflik ini hanya dapat dicapai melalui dialog dan diplomasi,” kata Lal pada hari Senin.
Ia mengatakan, “India secara konsisten menganjurkan diplomasi dan dialog untuk mencapai penyelesaian yang dinegosiasikan.”
BACA JUGA: Presiden Ukraina Sebut Serangan ke Wilayah Kursk Rusia untuk Ciptakan Zona Penyangga
Di bawah Modi, New Delhi berupaya mempererat hubungannya dengan Barat sekaligus menjaga hubungan dengan Moskow, pemasok utama pertahanan bagi India.
Ia berhati-hati agar tidak membuat Moskow kesal mengingat kemitraan kedua negara sudah terjalin sejak Perang Dingin.
BACA JUGA: Pasukan Rusia Mendekat, Ukraina Desak Warga Sipil Mengungsi dari Kota Pokrovsk
India juga telah menjadi pembeli utama minyak Rusia menyusul sanksi yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat dan sekutunya yang menutup sebagian besar pasar Barat untuk ekspor Rusia.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News