
GenPI.co - Hamas dan kelompok militan Palestina lainnya pada hari Senin mengaku bertanggung jawab atas apa yang tampaknya merupakan serangan bom yang gagal di Tel Aviv yang menewaskan pria yang membawa bom dan melukai seorang pengamat.
Dilansir AP News, ledakan itu, yang terjadi saat para mediator tengah menggarap perjanjian gencatan senjata dalam perang Israel-Hamas yang menghancurkan, merupakan pengingat nyata akan serangkaian bom bunuh diri Palestina yang menewaskan ratusan warga Israel selama intifada kedua dua dekade lalu.
Kelompok militan yang mengklaim ledakan itu mengatakan mereka bermaksud untuk melancarkan lebih banyak lagi.
BACA JUGA: Putaran Baru Perundingan Gencatan Senjata Israel-Hamas Dimulai, Kenapa Sulit Dicapai?
Dalam ledakan pada Minggu malam, bom tampak meledak sebelum waktunya. Terduga penyerang terlihat dalam rekaman keamanan berjalan di jalan sambil mengenakan ransel besar sesaat sebelum ledakan.
Media Israel mengutip pernyataan pejabat polisi yang mengatakan target yang dituju mungkin adalah sinagoga di dekatnya.
BACA JUGA: Perang Israel-Hamas: Ada Harapan Setelah Perundingan Gencatan Senjata Dua Hari
Dalam sebuah pernyataan pada hari Senin, sayap militan Hamas mengatakan bahwa pihaknya dan sayap militan Jihad Islam Palestina bertanggung jawab atas ledakan tersebut.
Mereka mengancam akan terus menyerang "selama pembantaian yang dilakukan pendudukan, pemindahan penduduk sipil, dan kelanjutan kebijakan pembunuhan terus berlanjut."
BACA JUGA: Iran Tolak Seruan Pemimpin Eropa agar Tidak Melakukan Serangan Balasan ke Israel
Polisi Israel dan badan keamanan Shin Bet mengatakan dalam pernyataan bersama bahwa ledakan itu adalah serangan teror yang melibatkan "bahan peledak yang kuat." Mereka tidak mengidentifikasi penyerang atau memberikan motifnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News