
GenPI.co - Serangan udara Israel di Gaza menewaskan 18 orang, semuanya dari keluarga yang sama, pada hari Sabtu, beberapa jam setelah para mediator menyatakan optimisme akan kesepakatan gencatan senjata segera antara Israel dan Hamas setelah 10 bulan perang.
Dilansir AP News, pernyataan bersama oleh mediator Amerika Serikat, Mesir, dan Qatar setelah pembicaraan selama dua hari mengatakan sebuah proposal untuk menjembatani kesenjangan telah diajukan dan mereka berharap untuk menyusun rincian pelaksanaannya minggu depan di Kairo.
Upaya mediasi tersebut bertujuan untuk mengamankan pembebasan sejumlah sandera Israel dan menghentikan pertempuran yang telah menghancurkan Gaza, tempat jumlah korban tewas telah melampaui 40.000 orang dan dikhawatirkan akan terjadi wabah polio.
BACA JUGA: Prancis, Jerman, dan Inggris Mendukung Desakan Gencatan Senjata di Gaza
Pembicaraan juga dimaksudkan untuk meredakan ketegangan regional yang mengancam akan meledak menjadi perang yang lebih luas jika Iran dan militan Hizbullah di Lebanon menyerang Israel sebagai balasan atas pembunuhan para pemimpin militan baru-baru ini.
Serangan udara hari Sabtu menghantam sebuah rumah dan gudang di sebelahnya yang menjadi tempat berlindung para pengungsi di pintu masuk kota Zawaida, menurut Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa di Deir al-Balah, tempat para korban dirawat.
BACA JUGA: Pasukan Israel Melancarkan Serangan Baru ke Khan Younis di Gaza
Seorang reporter Associated Press di sana menghitung jumlah korban tewas.
Di antara mereka yang tewas adalah Sami Jawad al-Ejlah, seorang pedagang grosir yang berkoordinasi dengan militer Israel untuk membawa daging dan ikan ke Gaza.
BACA JUGA: Hamas Kehilangan Kepercayaan pada AS sebagai Mediator Gencatan Senjata di Gaza
Korban tewas juga termasuk kedua istrinya, 11 anak mereka yang berusia 2 hingga 22 tahun, nenek anak-anak tersebut, dan tiga kerabat lainnya, menurut daftar yang diberikan oleh rumah sakit.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News