
Ia memiliki pengalaman bekerja di industri militer Iran selama bertahun-tahun, dan yang terbaru adalah sebagai wakil menteri pertahanan yang bertanggung jawab atas penelitian dan industri.
Eslami memegang gelar di bidang teknik sipil dari Universitas Detroit Michigan dan Universitas Toledo, Ohio.
AS, Prancis, Inggris, dan Jerman menuduh Iran meningkatkan aktivitas nuklirnya jauh melampaui batas yang disetujui dalam kesepakatan 2015 dan gagal bekerja sama dengan pengawas nuklir PBB, Badan Tenaga Atom Internasional.
BACA JUGA: Korea Utara Tandai Pengiriman 250 Peluncur Rudal Berkemampuan Nuklir
Iran menuduh AS dan sekutunya terus menerapkan sanksi ekonomi yang seharusnya dicabut berdasarkan kesepakatan tersebut.
Iran pun bersikeras program nuklirnya bersifat damai dan diarahkan untuk menghasilkan listrik dan memproduksi radioisotop untuk mengobati pasien kanker dan tetap berada di bawah pengawasan konstan oleh IAEA. (*)
BACA JUGA: Rusia Mulai Putaran ke-3 Latihan Militer dengan Senjata Nuklir Taktis
Video heboh hari ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News