
GenPI.co - Korea Utara tidak akan mencari bantuan luar untuk pulih dari banjir yang menghancurkan daerah dekat perbatasan negara itu dengan China, kata pemimpin Kim Jong Un.
Dilansir AP News, ia memerintahkan pejabat untuk membawa ribuan penduduk terlantar ke ibu kota untuk memberi mereka perawatan yang lebih baik.
Kim mengatakan akan memakan waktu sekitar dua hingga tiga bulan untuk membangun kembali rumah-rumah dan menstabilkan daerah-daerah yang terkena banjir.
BACA JUGA: Korea Utara Tandai Pengiriman 250 Peluncur Rudal Berkemampuan Nuklir
Hingga saat itu, pemerintahnya berencana untuk menampung sekitar 15.400 orang, kelompok yang meliputi ibu-ibu, anak-anak, orang dewasa yang lebih tua, dan tentara yang cacat, di fasilitas-fasilitas di Pyongyang, Kantor Berita Pusat Korea Utara mengatakan Sabtu.
KCNA mengatakan Kim menyampaikan komentar tersebut selama perjalanan dua hari ke Kota Uiju di wilayah barat laut hingga Jumat untuk bertemu dengan para korban banjir dan membahas upaya pemulihan.
BACA JUGA: An Se Young Ngamuk di Olimpiade Paris 2024, Kemenpora Korea Selatan Buka Suara
Kantor berita tersebut memberikan pujian yang meluap-luap kepada Kim, dengan mengatakan kunjungan tersebut menunjukkan "kepemimpinannya yang suci" dan "cinta yang hangat serta semangat yang mulia dalam memberikan pelayanan yang penuh pengabdian kepada rakyat."
Laporan media pemerintah mengatakan hujan lebat pada akhir Juli menyebabkan 4.100 rumah, 7.410 hektare lahan pertanian, dan sejumlah bangunan umum, struktur, jalan, dan rel kereta api terendam banjir di kota barat laut Sinuiju dan kota tetangga Uiju.
BACA JUGA: Vladimir Putin Tawarkan Bantuan ke Korea Utara untuk Atasi Kerusakan Akibat Banjir
Korea Utara tidak memberikan informasi mengenai korban tewas, tetapi Kim dikutip menyalahkan pejabat publik yang telah mengabaikan pencegahan bencana karena menyebabkan “korban yang tidak dapat dibiarkan.”
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News