
GenPI.co - China telah menyatakan ketidakpuasan yang kuat kepada Jepang atas apa yang disebutnya sebagai serangan fitnah terhadap China pada pertemuan tingkat tinggi baru-baru ini dengan Amerika Serikat, India, dan Australia, kata Kementerian Luar Negeri pada hari Rabu.
Dilansir AP News, pernyataan kementerian mengatakan bahwa Liu Jinsong, direktur jenderal departemen urusan Asia, menyampaikan pernyataan serius dan keprihatinan serius pada pertemuan sehari sebelumnya dengan Akira Yokochi, wakil kepala misi di Kedutaan Besar Jepang.
“Liu menegaskan bahwa serangan fitnah Jepang terhadap China bertentangan dengan pernyataan China untuk mempromosikan hubungan strategis dan timbal balik antara kedua negara,” kata pernyataan itu.
BACA JUGA: AS-Jepang Meningkatkan Kerja Sama Militer, Menggarisbawahi Ancaman dari China
Bertemu di Tokyo pada hari Minggu, menteri luar negeri dan pertahanan Jepang sepakat untuk meningkatkan kerja sama militer dengan AS dalam apa yang dikenal sebagai pembicaraan “2+2” dengan mitra Amerika mereka.
Pernyataan bersama tersebut menyatakan bahwa kebijakan luar negeri China “berusaha membentuk kembali tatanan internasional demi keuntungannya sendiri dengan mengorbankan pihak lain”.
BACA JUGA: Kerja Sama Baru Italia dan China dalam Rencana Aksi 3 Tahun
Perilaku tersebut merupakan “tantangan strategis terbesar” di kawasan Indo-Pasifik dan sekitarnya.
Pembicaraan AS-Jepang diikuti oleh pertemuan para menteri luar negeri dari negara-negara Quad, yakni AS, Jepang, India, dan Australia, pada hari Senin.
BACA JUGA: China Pamer Peran sebagai Kekuatan Diplomatik di Panggung Global
Pernyataan bersama tersebut tidak menyebut nama China, tetapi menyatakan penentangan terhadap "militerisasi fitur-fitur yang disengketakan dan manuver-manuver yang bersifat memaksa dan mengintimidasi di Laut Cina Selatan."
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News