
GenPI.co - Menteri Luar Negeri Hongaria Peter Szijjarto Selasa menuduh komisi eksekutif Uni Eropa mengatur penghentian beberapa pasokan minyak Rusia ke blok tersebut melalui Ukraina dan memperingatkan bahwa perselisihan tersebut dapat menyebabkan krisis energi.
Dilansir AP News, Ukraina bulan lalu memberlakukan sanksi terhadap Lukoil, perusahaan non-negara terbesar di Rusia, yang melarang transit minyaknya melalui jalur pipa Druzhba atau “Persahabatan” melalui Ukraina dan ke Hongaria dan Slowakia.
Hongaria menerima sebagian besar minyak mentahnya dari Rusia, sekitar setengahnya berasal dari Lukoil.
BACA JUGA: Ukraina Klaim Telah Menyerang Depot Minyak di Rusia
Tindakan tersebut membuat marah pejabat di Slovakia dan Hungaria, yang berpendapat bahwa pasokan yang diblokir akan membahayakan keamanan energi mereka.
Kedua negara mengancam tindakan hukum terhadap Kyiv kecuali minyak mentah Lukoil diizinkan untuk melanjutkan pengirimannya.
BACA JUGA: Selama Rusia Jadi Presiden Dewan Keamanan PBB, AS Bersikap Dingin
Pada hari Selasa, Szijjarto mengecam komisi eksekutif Uni Eropa dalam sebuah posting di Facebook, dengan menulis bahwa komisi tersebut "tidak melakukan apapun" dalam seminggu sejak Budapest dan Bratislava meminta komisi tersebut untuk campur tangan dalam sengketa minyak.
“Meskipun ada ancaman terhadap keamanan energi dua Negara Anggota UE, Brussels tetap bungkam,” tulis Szijjarto.
BACA JUGA: AS Siapkan Rudal dan Hipersonik di Jerman, Rusia Bakal Kerahkan Senjata Serang Baru
Ia menambahkan bahwa komisi tersebut terlalu “lemah” untuk melindungi kepentingan Slowakia dan Hongaria atau “Brussels, bukan Kyiv, yang mengarang semuanya.”
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News