
Militer mengatakan pihaknya merencanakan operasi terhadap militan Hamas di kota itu, termasuk sebagian Muwasi, kamp tenda yang penuh sesak di daerah tempat Israel telah memerintahkan ribuan warga Palestina untuk mencari perlindungan selama perang.
Serangan yang direncanakan itu terjadi sehari sebelum pejabat dari AS, Mesir, Qatar, dan Israel dijadwalkan bertemu di Italia untuk membahas perundingan penyanderaan dan gencatan senjata yang sedang berlangsung.
Direktur CIA Bill Burns diperkirakan akan bertemu dengan Perdana Menteri Qatar Mohammed Bin Abdul Rahman al-Thani, direktur Mossad David Barnea, dan kepala mata-mata Mesir Abbas Kamel pada hari Minggu, menurut pejabat dari AS dan Mesir yang berbicara dengan syarat anonim karena mereka tidak berwenang untuk membahas rencana tersebut.
BACA JUGA: Serangan Israel di Gaza Selatan dan Tengah Menewaskan Lebih dari 60 Orang
Ini adalah perintah evakuasi kedua yang dikeluarkan dalam seminggu yang mencakup penyerangan sebagian zona kemanusiaan, area seluas 60 kilometer persegi (sekitar 20 mil persegi) yang dipenuhi kamp tenda yang tidak memiliki fasilitas sanitasi dan medis serta akses terbatas ke bantuan, kata PBB dan kelompok kemanusiaan.
Israel memperluas zona tersebut pada bulan Mei untuk menampung orang-orang yang melarikan diri dari Rafah, tempat lebih dari separuh populasi Gaza saat itu berkumpul.
BACA JUGA: Dokter di Gaza Berjuang Selamatkan Nyawa, Banyak Tenaga Medis Kena Serangan Israel
Menurut perkiraan Israel, sekitar 1,8 juta warga Palestina saat ini berlindung di sana setelah beberapa kali mengungsi untuk mencari tempat yang aman selama operasi udara dan darat Israel yang melelahkan.
Pada bulan November, militer mengatakan bahwa daerah tersebut masih dapat diserang dan bahwa itu "bukan zona aman, tetapi merupakan tempat yang lebih aman daripada tempat lain" di Gaza. (*)
BACA JUGA: Israel Bakal Lakukan Operasi Militer terhadap Hamas, Warga Gaza Diminta Mengungsi
Video viral hari ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News