GenPI.co 
GenPI.co - Mantan Presiden Barack Obama harus menemukan keseimbangan yang tepat: bagaimana menimbang meningkatnya pertentangan terhadap Presiden Joe Biden yang ingin melanjutkan kampanyenya dengan kesetiaannya kepada mantan pasangannya.
Dilansir AP News, dalam beberapa hari terakhir, Obama telah menerima telepon dari para pemimpin kongres, gubernur Demokrat, dan donor utama.
Mereka menyampaikan mengenai kekhawatiran tentang prospek kampanye Biden, menyusul penampilan buruknya dalam debat tanggal 27 Juni melawan pendahulunya, Donald Trump.
BACA JUGA: Joe Biden Sebut Semua Orang Harus Mengutuk Serangan terhadap Donald Trump
Namun, meskipun Obama telah mendengarkan berbagai kekhawatiran Demokrat, ia bersikeras bahwa keputusan untuk tetap ikut serta dalam pencalonan merupakan kewenangan Biden semata.
Hal itu menurut beberapa orang yang mengetahui masalah tersebut yang meminta identitasnya dirahasiakan untuk membahas percakapan pribadi tersebut.
BACA JUGA: Di Pertemuan Puncak NATO, Joe Biden Berupaya Tunjukkan Masih Layak Jabat Presiden
Obama mendapati dirinya tengah menjalani momen politik paling sensitif bagi Demokrat sejak pemakzulan mantan Presiden Bill Clinton, dengan taruhan yang jauh lebih tinggi.
Ini adalah momen yang mengharuskan Obama menyeimbangkan perannya sebagai petinggi partai dan perantara yang jujur bagi Demokrat yang mencari nasihat sambil menghindari dianggap mengkhianati mantan wakil presidennya.
BACA JUGA: Joe Biden Sediakan USD 504 Juta untuk Dukung 12 Pusat Teknologi di Seluruh Negeri
“Presiden Obama harus dan ingin memainkan peran sebagai negarawan, di atas pertikaian politik yang selama ini dilakukan oleh mantan presiden,” kata Matt Bennett, yang pernah menjabat sebagai ajudan Wakil Presiden Al Gore dan sekarang menjadi wakil presiden eksekutif di kelompok yang condong ke Demokrat, Third Way.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
